Rabu, 12 Desember 2012

Sejarah Kopi Luak

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang sangat digemari oleh banyak individu di seluruh belahan dunia. Terdapat banyak pecinta kopi di seluruh belahan dunia dan mereka terus berusaha untuk dapat menikmati setiap tegukan kopi yang hangat di dalam sebuah cangkir. Tentunya tidak semua peminum kopi adalah seorang pecinta kopi karena beberapa dari mereka hanya sekedar menggemari kopi sebagai teman sarapan, teman saat bekerja ataupun teman di saat santai dan menikmati makanan kecil seperti kue ataupun roti.
 
Di anatara berbagai jenis kopi, kopi luwak dikenal sebagai jenis kopi termahal di dunia. Beberapa penikmat kopi mungkin bertanya-tanya akan sejarah dari kopi yang memiliki rasa yang unik dan memikat lidah ini. Sejarah kopi luwak pastinya mengusik pikiran beberapa penikmat kopi di beberapa kesempatan di saat mereka sedang menikmati secangkir kopi dan berdiskusi mengenai kopi. Kapanpun pertanyaan mengenai cerita di balik kopi termahal di dunia ini muncul, tidak setiap individu mengetahui sejarah ditemukannya kopi luwak yang terkenal mahal.

Sejarah kopi luwak tidak dapat dilepaskan dari sejarah dimulainya produksi kopi di Indonesia pada abad ke 18. Pada abad ini, Negara-negara di Eropa sedang berlomba-lomba untuk dapat menjelajahi berbagai belahan dunia dan membangun sebuah koloni baru. Pada saat itu, Belanda adlah Negara Eropa yang membangun sebuah koloni di Indonesia dan memulai penanaman berbagai jenis kopi seperti halnya biji kopi Arabica yang diperkenalkan dari Yaman. Pada masa kolonial, pemerintah Belanda berpikir seperti halnya pemerintah negara-negara Eropa yang lain yang ingin memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki Negara yang merupakan koloni mereka. Karena pada kala itu, negara-negara Eropa berpikir bahwa bangsa lain tidaklah sederajat dengan mereka.

Pemerintah kolonial Belanda mendirikan area perkebunan di pulau Jawa dan Sumatra. Di dalam sejarah kopi luwak, pandangan merendahkan dari para pejabat kolonial Belanda inilah yang mendorong ditemukannya kopi luwak. Pejabat kolonial Belanda sama sekali tidak memperbolehkan para pekerja di perkebunan kopi mereka untuk dapat mengolah kopi untuk kebutuhan mereka. Tentunya para pekerja tersebut merasa penasaran dengan rasa kopi yang telah diolah sedemikian rupa dan dapat diminum. Ini adalah awal dari ditemukannya kopi luwak.

Dalam sejarah kopi luwak, secara tidak sengaja, pekerja di perkebunan kopi milik pemerintah kolonial Belanda ini memenukan bahwa musang atau luwak senag memakan buah kopi yang telah berwarna merah. Luwak-luwak ini memakan buah kopi tetapi tidak mencerna buah kopi tersebut. Para pekerja inipun mengumpulkan kotoran musang dan membersihkan buah kopi yang tidak dapat dicerna oleh luwak. Buah kopi yang telah dibersihkan kemudian diproses dengan menggunakan proses yang sama dengan biji kopi yang lain yaitu dibakar dan dijemur.
Akhirnya para pekerja tersebut dapat merasakan rasa minuman kopi yang membuat mereka penasaran dan mendapatkan hasil yang lebih dari dugaan mereka. Yang utama adalah karena aroma kopi luwak yang begitu wangi dan menggugah selera. Rasa dari kopi ini sendiri kemudian menjadi satu hal yang menraik pula khususnya bagi mereka yang belum pernah mencicipi kopi sebelumnya. Aroma wangi dan rasa kopi luwak kemudian menyebar di antara penduduk lokal Indonesia dan akhirnya samapi ke telinga para pejabat kolonial Belanda dan mereka sangat menyukainya. Bahkan di masa awal sejarah kopi luwak, kopi ini dijual dengan harga yang mahal seperti halnya saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar