1. Jembatan Akar, Sumatera Barat
Terletak di kampung Pulut-pulut
kecamatang Bayang Utara, Padang Sumatera Barat. Objek wisata ini berjarak 24 KM dari Painan dan 65 KM
dari Padang. Jembatan Akar ini merupakan objek wisata yang sangat unik karena
jembatan ini terbentuk dari penyatuan jalinan akar-akar pohon beringin,
sehingga membentuk suatu jembatan, dan yang menarik lagi di bawahnya terdapat
sungai/batang Bayang, yang dapat digunakan untuk aktivitas arung jeram. Jembatan ini pertama kali dibuat oleh
seorang tokoh masyarakat bernama Pakiah Sokan pada tahun 1916 dengan tujuan
untuk menghubungkan dua desa yang terpisah oleh sungai. Kondisi jembatan ini
semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang
membentuknya. Panjang jembatan ini 25 M dengan lebar 1,5 M, setiap hari libur
tempat ini selalu ramai dikunjung.
2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur
Pulau Komodo merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Nusa
Tenggara. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang
dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh
Selat Sape. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur,
berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik.
Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo.
Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang,
jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau
Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
3. Pantai Kuta, Bali
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung.
Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula.
4. Pulau Kembang, Kalimantan Selatan
Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah administratif kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan. Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata. Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala.
5. Pasar Terapung, Kalimantan Selatan
Obyek wisata pasar terapung Kalimantan selatan yang letak nya di Sungai Kuin Banjarmasin. Ada juga pasar terapung yang ada di Lukbaintan. Menurut sejarah pasar terapung itu sudah ada mulai jaman Pangeran
Samudra, dijaman Bandarmasih yang letaknya dikampung kuin, pada masa itu
singgah nya para pedagang-pedagang yang mengguna kan sampan/jukung dari
pelosok daerah Anjir, Tamban, Balandaian dan juga Marabahan, jadi pasar
terapung sudah ada lima ratus tahun yang silam. Aktivitas
masyarakat dalam pasar terapung dimulai pagi - pagi buta sampai
terbit matahari yang panjang nya lebih dari satu kilo meter dengan
banyak nya sampan-sampan/jukung baik besar atau pun kecil untuk
mendagangkan barang-barang dagangan nya dan juga pembeli-pembeli untuk
berbagai keperluan,mulai dari sayur mayur,ikan,kue dan lain-lain.
6. Bunaken, Sulawesi Utara
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau
ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi
Utara, Indonesia. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken
yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kelautan Manado Tua. Taman
laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di
dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara
keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan
lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau
Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya,
dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman
(diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima
pulau itu.
7. Candi Borobudur, Jawa Tengah
Borobudur adalah nama sebuah candi
Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi
candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan
40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh
para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi
pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
8. Gunung Bromo, Jawa Timur
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar